Laman

Kamis, 17 Januari 2013

Jakarta is Flooding...... (Jakarta kebanjiran....)

Kamis, 17 Januari 2013 Jakarta Pagi ini terkena dampak Banjir hebat yang setiap tahun selalu terjadi. Sudah dipastikan Jakarta selalu langganan Banjir, dan celakanya setiap Tahun pula Penmerintah Provinsi DKI selalu gagap dalam mengantisispasi terjadnya banjir tahunan ini.

Sejak zaman Belanda menurut bebrapa sumber sejarah yang saya baca, Jakarta yang dahulu dikenal sebagai kota pelabuhan sejak zaman VOC, atau zaman penjajahan Belanda, adalaj kota pelabuhan yang menghubungkan dengan semua kerajaan dan negara-negara tetangga ketika itu, mulai dari Gujarat India, China , Portugis, Inggris, dan Belanda sendiri. Geliat roda perdagangan secara ekonomi begitu menggeliat.

Belanda ketika itu menguasai Batavia sebagai pusat kota pelabuhan dan perdagangan Nusantara, berbagai kapal asing dan syahbandar mendaratkan perahu kapalnya di pelabuhan Batavia Raya.
Berdasarkan catatan sejarah, Batavia dibangun oleh belanda sekitar Abad ke -16 semenjak Kerajaan Sunda Kelapa. Yang selanjutnya jatuh ke tangan Belnda sekitar Abad ke 17 dan 18.

Pembangunan kota batavia oleh Belanda mulai dibuat kanal-kanal untuk mengatasi Banjir, yang sejak zaman itu memang sering terjadi, ini dikarenakan oleh permukaan tanah Kota Batavia lbih rendah dari permukaan laut, dan Jakarta dikelilingi Kota dan Pegunungan yaitu Bogor dan Gunung Salak. juga ada lembah yang kini dikenal sebagai daerah wisata kawasan Puncak.

Belanda pun sebenarnya menemui kesulitan sampai-sampai Gubernur Jendewral yang bertugas di Batavia meminta ahli tata-kota untuk menanggulangi Banjir. Yaitu dibuatnya kanal-kanal yang sengaja untuk mengalirkan air yang dibawa oleh sungai ciliwung dan cisadane yang terletak di Tangerang.

Buruknya tata kelola Jakarta sebenarnya sudah dikemukakan oleh Bang Ali sadikin ketika memerintah Jakrkta sekitar tahun 66 s/d tahun 70-an. Bang Ali sempat membuat terobosan kebijakan yang menghentakan pusat. yaitu dengan "menodong" Bappenas ketika itu untuk meminta anggaran tambahan untuk tanggulangi Banjir.

Pemerintah Pusat khususnya Presuden Soekarno ketika itu memimpika Jakarta menjadi kota budaya dan Metropolitan, dan Bung Karno menginginkan sosok Gubernur yang tangguh, maka ditemukanlah sosok Tentara Angkatan Laut yag super galak namun punya visi membangun.

Lepas dari Bang Ali, Jakarta ternyata di pegang oleh orang-orang Soeharto, maklum Soeharto sejak tahun 1968 menguasai Indonesia dengan cara "melengserkan" Presiden Soekarno dengan systematis. Tercatat beberapa Putra Indonesia mengisi Jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta antaralain, Alm Wiyogo Atmodharminto, Soerjadi Soedirdja, Soetiyoso, Fauzi Bowo, semuanya merupakan kaki tangan Presiden ternyata. hehe

Yang lebih menarik kini adalah kemunculan sosok Jokowi yang dikenal "petarung" dari desa tepatnya dari Kota Solo, kota yang ayu bahkan kemayu. Namun sosok Jokowi ini ternyata mendapat respon yang sangat besar dari media massa dan masyarakat. Jokowi dikenal merakyat dan membela wong cilik, apalagi dia adalah kader dari partai PDIP yang mempunya motto "membela wong cilik". PDIP memang Partai Fenomenal yang merupakan Cikal bakal Partai Pendobrak kekuasaan Soeharto kala itu.

Kembali kepada sosok Jokowi, ketika dia muncul bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, dia menyisihkan lawan-lawan berat, sebut saja ada Fauzi Bowo-Nachrowi, Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini, Alex Noerdin- Nono Sampono, Faisal Basri- Biem Benjamin, dan satu pasangan lagi saya lupa..hehe

Pilkada DKI menjadi pertarungan bergengsi bagi partai2 pendukung, dimana di putaran kedua hanya tinggal menyisakan pasangan Jokowi-Ahok dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Ini bisa dikatakan pertarungan Grand Final. Ternyata ekspektasi keinginan warga untuk mempunyai Gubernur Baru sangat besar. Dan Akhirnya Jokowi pun didaulat menjadi Gubernur Jakarta yang Baru, dengan Slogan Jakarta Baru bebas macet dan Banjir.

Nah setelah 3 Bulan menjabat sebagai Gubernur DKI yang baru dengan motto Jakarta Baru. Awal permasalahan Dimulai..... Yang saya catat begitu Jokowi dilantik Jokowi mulai naik Panggung untuk ucapkan terima kasih, mirip menirukan gaya Obama sesaat setelah dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat, Jokowi ucapkan bla..bla... kata sambutan dan diakhiri sungkeman kepada khalayak untuk ucapkan terima kasih.

Sangat Populis, dan sangat merakyat, inilah Gubernur idaman Rakyat yang sebenarnya, yang memilih berada ditengah masyrakatnya. Bukan untuk berada ditengah proyek Miliaran bahkan sampai Trilyunan. Uuuups...
Jokowi membawa semangat Perubahan yang sebenarnya, dimulai dari suasana emosional baju kotak-kotak, sampai ekspektasi bertemu dan salaman langsung dengan beliau sangat didambakan.

Awal Jokowi memulai memegang kendali jakarta, liputan terhadap beliau begitu antusias, bahkan kadang hanya cuma sarapan, makan di warteg, 'blusukan" yang kini populer. Media massa begitu memberikan ruang yang besar, seolah Jokowi kudu selalu diliputi "keseksian" dimata semua orang.

Akhirnya Jokowi muncul disetiap infotainment, seolah Jokowi adalah "boneka" untuk memberikan haus dahaga kepada pemimpin yang merakyat, padahal para pakar tata kelola kota, Engeneering, dan pelaksana Program, perencanaan dan evaluasi di DKI sudah geram akan gerak langkah yang dilakukan oleh Jokowi.

Dan benar saja, potensi kemacetan semakin menjadi, belum lagi masalah BBM yang menimbulkan polemik juga di DKI. Polemik 6 Ruas Jalan Tol yang seolah sudah fix pelaksanaan tendernya, ternyata Jokowi tak mengetahuinya sama-sekali, padahal banyak kalangan yang menilai ini langkah buruk untuk mengatasi Kemacetan di DKI.

Saya ingat ketika Faisal Basri calon independent Gubernur DKI lalu mengataka begini, " Moda Transportasi di DKI itu harys terintegrasi, mulai dari taksi, koridor Busway, Commuterline dan Angutan umum Kota, dimana integrasi transportasi ini didukung oleh APBD DKI yang berlimpah itu, dimana nanti akan menekan ongkos tranportasi yang murah, dengan pelayanan yang baik.

Nah kini Jokowi seolah gagap dan tersandera dengan citra baiknya sendiri, dukungan yang besar tak mampu membuat Jokowi mwlakukan langkah cepat, tegas dan berani. Hanya Kartu sehat, Hari Rabu Pake Pakaia Adat Betawi, dan mereduksi citra Pol PP yang sampai saat ini pun belum maksimal.

Saya hanya ingin mengajak kita semua membantu pemikiran dan kritikan "sayang" kepada Mas Jokwi, Jangan sampai belia dimanfaatkan para politikus busuk yang hanya mendompleng beliau. Bahaya...mengapa... Kini sudah berseliweran wacana bawa Jokowi cocok untuk kandidat Presiden di 2014 mendatang. Ini dagelan politik macam apalagi.? mengatasi masalah Macet dan banjir tahunan saja gak sanggup, malah mau di"capres'kan di 2014 nanti, Aneh...

Jakarta butuh pemimpin visioner seperti Ali Sadikin Kontroversial namun berhasil bawa Jakarta mempunyai Nyawa tersendiri. Bang Ali sukses benahi Jakarta dan sukses meningkatkan harkat hidup orang banyak. Bang Ali berhasil melawan ketamakan kota Jakarta, Jakarta ditangan Bang Ali seperti Kota tua yang ramah dan aduhai.

Kini Jokowi kudu mempunyai strategi pembangunan yang jitu yaitu ciptakan "Road Map" Pembangunan 5 Tahun selama kepemimpinannya. Sudah bukan zaman nya lagi menuai citra pribadi seolah populis dan disayang warga. Sudah usang, kini saatnya bekerja...bekerja...dan bekerja. Tak ada lagi wartawan yang mengikuti, namun kudu diciptakan Humas DKI yang mobile.

SKPD terkait road map itu biasanya BAPPEDA, ADPEM, DPKD, BIRO UMU DAN PERLENGKAPAN dan instansi pusat yang terkait. ini penting bagi Mas Jokowi, karena didalam pemerintahan itu ada struktur organisasi yang kudu dijalankan fungsinya masing-masing. Jika perlu dalam pembahasan RPJMD sebagai Road map 5 tahunan di undang para pakar dan ahli se-Indonesia. Jakarta mampu untuk bayar semua konsultan para ahli tersebut.

Oke Mas Jokowi...selamat bekerja dengan sungguh-sungguh, rakyat dan saya mendukung anda sepenuh hati, beuktikan Jakarta memang akan menjadi Jakarta Baru dikepemimpinan anda layaknya Bang Ali Sadikin.

Sukses mas Jokowi dan Bang Ahok... Salam Sejahtera untuk bapak sekalian.

Wassalam.....






3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus