Laman

Senin, 19 November 2012

Kemanusiaan Yang Setara Di Tanah Palestina Dan Israel

Laa Ilaahaillalah...Muhammadarasulullah....Allahu Akbar...!
(sayup-sayup bergetar diantara puing dan reruntuhan beton yang hancur....)

Sekelumit narasi diatas begitu memilukan bagi segenap insan yang mengerti bagaimana kepedihan yang dirasakan oleh para Korban Peperangan di tanah Palestina dan Israel, yang kini tergolek tak berdaya. Nilai-nilai kemanusiaan seakan tak pernah hadir dalam hati setiap insan manusia yang sudah dirasuki "kekuasaan", "ketamakan","kebencian","dendam" dan penderitaan lainnya.

Ya...peperangan akan terus menggambarkan penderitaan yang begitu memilukan bagi siapapun yang mengalaminya. Senjata pembunuh itu seakan tak pernah memiliki empati, simpati thdp siapapun dan apapun. Senjata akan melaksanakan perintah Tuannya untuk segera "hancurkan" target dan tujuan yang sudah "locked".

Peperangan yang disiasati sebagai cara terakhir untuk menguasai apapun yang kita inginkan adalah pilihan politik paling bengis. Dunia ini sudah kenyang dengan kerusakan yang diakibatkan oleh peprangan, sejak Perang berdasarkan Theologi, ataupun kekuasaan kerajaan, sampai peperangan imperialisme Perang Dunia I dan II.

Peperangan yang sudah berabad-abad yang sampai kini terus berlangsung adalah Politik Perang berdasarkan Konflik Wilayah yang didiami 2 Bangsa yaitu Israel dan Palestina. Ada "pendapat" yang mengatakan bahwa Abadinya Perselisihan antara Israel dan Palestina adalah hal yang sudah digariskan Tuhan. Oh..my God.. suatu pendapat yg melegalkan peperangan dengan kekerasan.

Banyak Literatur yang sudah diterbitkan baik berupa History Of Israel,Palestine Conflict. Atau analisa lain yang merupakan patron politik kedua pimpinan bangsa tersebut.
Namun mahzab Geopolitik yang berkembang saat ini Israel dipersalahkan karena "mencaplok" hampir keseluruhan wilayah Bangsa Palestina. Namun Israel berkeyakinan bahwa Tanah yang mereka diami adalah murni wilayahnya tanpa mengenal Palestina sebagai sebuah komunitas Negara.

Konteks pemahaman bertolak belakang ini akhirnya mejadikan konflik komunal yang begitu kompleks, bahka dibumbui dengan isue terjadinya kejahatan "Genosida" pada kedua belah pihak. Pimpinan Palestina yang begitu kharismatik adalah Pemipin Rakyat Perlawanan Palestina (PLO) Yasser Arafat berhasil mengkomunikasikan dengan rivalnya yaitu Bangsa Israel. Sikap Korporasi Arafat ternyata mendapat tentangan dari kelompok radikal HAMAS. Dimana tokoh-tokoh HAMAS adalah para pejuang bersama Arafat, namun karena perbedaan pandangan Politik mereka mendirikan HAMAS.

Usaha HAMAS berhasil ketika Arafat wafat di Perancis krn penyakiit yang hingga kini masih rumor penyebab kematiannya. HAMAS hadir dengan berbagai ide, visi, dan tujuan yang ingin memerdekakan Bangsa Palestina dan menyingkirkan bahkan menghilangkan bangsa Israel dari tanah Palestina.

Sikap keras HAMAS ini sangat bertolak belakang dengan sikap politik Yasser Arafat yang ketika itu banyak dipuji para pemimpin dunia termasuk Liga Arab, karena berhasil memerdekakan bangsa Palestina dan ciptakan kedamaian di tanah Palestina. Namun usaha Arafat sangat ditentang kelompok HAMAS yang begitu keras dan gigih bahwa" MERDEKA TANPA ADA BANGSA DAN MANUSIA ISRAEL DITANAH PALESTINA." Sikap inilah yang membuat Israel makin menggebu untuk angkat senjata untuk memerangi bangsa Palestina Pimpinan HAMAS.

Tanah Palestina akhirnya menjadi Hancur lebur dan korban meninggal sia-sia tak terelakan. Namun sikap HAMAS tak pernah mengendur, bahkan melalui pimpinannya Mahmoud Abbas menyerukan Jihad atas nama Agama dan kedaulatan. Lagi-lagi rakyat Palestina menjadi Mayat.
Sikap HAMAS ini memang sangat tak bisa di"bujuk", Israel yang dipimpin keras pula Benjamin Netanyahu dan PM Ehud Barak dari Partai Likud sangat ingin pula melawan bahkan menghabisi bangsa Palestina.

Pemimpin yang selalu mendahulukan peperangan sebagai panglima Politik negerinya maka sangat mungkin rakyat yang akan menjadi korban, wilayah hancur, penderitaan akan datang dengan segera.
Konflik nya kini bergeser, Palestina terus menerus mengkhabarkan korban-korban perang mereka kepada dunia khususnya dunia Islam dan Muslim dimanapun berada. Tak sadar HAMAS sudah mengeksploitasi korban untuk membenarkan sikap kerasnya menentang "penjajahan" Israel.

Israel sendiri pun mendapat tentangan di negerinya ataupun kalangan dunia manapun. Yang menarik ternyata para Jewish (umat Yahudi) di AS menyerukan penghentian Invasi Militer Israel ke GAZA Palestina. Mereka beranggapan invasi tersebut hanya menuai protes keras dari Bangsa  dunia lain yang menghormati sisi nilai kemanusiaan yang terabaikan.

Kini jalan satu-satunya adalah menghentikan sikap egois kedua belah pihak. melihat banayaknya korban perang terutama di Palestina, HAMAS sebagai pimpinan bangsa Palestina harus segera laksanakan Gencatan Senjata. Karena Gencatan Senjata bukan "kekalahan" yang menodai kedaulatan, justru akan meningkatkan simpati dunia.

Peperangan merupakan penindasan terhadap semua nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi dalam perjanjian PBB. (HUMAN RIGHT COMISSION). Konflik wilayah jika tak segera dirundingkan dengan satu narasi slah satu pihak dapat menghormati dan mengintegrasikan pada narasi yang lain maka akan tercapai suatu fase kedamaian yang di cita-citakan.

Kemerdekaan Bangsa Palsetina harus segera diberikan dan Israel tetap berdaulat sebagai bangsa. Ini solusi yang terbaik. Mengenai batas wilayah bisa dirundingkan lebih lanjut, namun jika keduanya bersikeras dengan narasi masing2 maka kesepakatan damai dan membentuk sebuah negara yang berdaulat akan sia-sia.

Nilai kemanusiaan yang mulai hilang, rasa cinta damai yang tak kunjung ada, merupakan obyek yang mudah dijadikan sebagai lahan provokasi kebencian dan kehinaan diantara keduanya.
Faktor pemimpin kedua bangsa juga sangat berpengaruh bahwa sikap keras keduanya akan memicu eskalasi ketegangan begitu abadi.

Masyarakat Israel dan Kaum Jewish sudah memimpikan perdamaian ditanah mereka, mereka ingin menikmati hidup dengan sempurna. Dan itu hanya akan tercipta jika keduanya mendukung Nilai Kemanusiaan sebagai landasan utama untuk menyelesaikan masalah yang begitu rumit.
Mengapa manusia disana begitu sombong sehingga sulit mengenali sifat Alllah SWT dan Tuhan yang begitu Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Peperangan tak akan mengakhiri konflik, malah akan terus menyimpan dendam yang abadi. Amarah akan selalu tumbuh, logika berpikir untuk saling menghormati akan HILANG. Manusia disana akan menjadi Pembunuh, pembunuh, dan pembunuh.

Kedamaian untuk Nilai Kemanusiaan yang setara harus hadir di tanah Palestina dan Israel. No one want to be killed, we must to do the right thing's on  our mind. Create your Peacefully in your life. Nobody want to heart the other.

Laa illahaillah..Muhammadarasulullah....

Senin, 05 November 2012

PERSIB di hati bukan di KPSI

"PERSIB nu aink....PERSIB nu aink....!"
(Teriakan para Bobotoh membahana diseantero Stadion Siliwangi Bandung)

Ligina I (Liga Indonesia 1) Gelaran Kompetisi bergengsi di tanah air yang menggantikan Gelaran Sepak Bola Divisi Utama PSSI kala itu, itu sekitar Tahun 90-an.

Panitia Pelaksana Gelaran Hajat itu adalah Mayor Jenderal TNI Agum Gumelar. Orang sunda dan berasal dari tanah sunda. Kala itu PERSIB Bandung menjuarai Turnamen Sepakbola Bergengsi di Tanah Air. Itu Gelaran akbar Sepakbola Nasional.

Seluruh Masyarakat di tataran tanah Sunda bersuka cita, yaaa PERSIB Bandung sudah menjadi ikon kebesaran sepakbola masyarakat Jawa Barat. Gelar Bergengsi dimana itu adalah Turnamen yang diikuti seluruh Klub Sepakbola di Indonesia.

Saya ketika itu sangat berapi-api menyemangati Tim kesayangan yaitu PERSIB Bandung. Sangat elegan, gagah dan berbangga hati.

Kini PERSIB Bandung masuk dalam masa kategori kembang kempis, miskin gelar. Turnamen Profesional di Tanah Air yaitu Liga Super Indonesia, PERSIB seakan hanya mampu berpredikat Tim papan atas tanpa gelar.

Ini merupakan fenomena tersendiri, dimana PERSIB adalah Klub Besar dengan segudang Prestasi dimasa yang dulu ( duluuuuu banget). Para pemain PERSIB adalah langganan Tim Nasional, sebut saja Legenda Robby Darwis, adalah Libero handal Tim Nasional Indonesia yang merupakan Produk Asli PERSIB Bandung.

Kemarin suka cita saya kembali memuncak, walau tak "se-heboh" dahulu, mengapa..? PERSIB Bandung adalah Tim Pertama yang membuka Turnamen Indonesia Premier Leuage (IPL) dimana itu adalah gelaran Kompetisi Full Profesional, dan PERSIB sudah masuk kategori Klub Sehat secara Finansial dan Klub Profesional, setidaknya dalam kurun waktu 3 Tahun terakhir. Kompetisi IPL adalah Kompetisi Baru yang dikelola dibawah lisensi PSSI yang baru terbentuk ketika itu.


Namun karena ada masalah yang "dibuat-buat", oleh La Nyalla Matalitti akhirnya Gelaran Kompetisi menjadi 2 versi yaitu IPL dan ISL, nah PERSIB akhirnya memilih hengkang dari gelaran IPL dan bergabung di Kompetisi ISL yg digagas oleh Djoko Driyono dan di back up oleh La Nyalla Mataliti dan Bakrie Group ( ANTVE, VIVAnews, Nirwan D Bakrie cs).

Di ISL pun PERSIB tak berhasil menjadi kampiun Liga Super Indonesia, PERSIB selalu berkutat di papan tengah dan sesekali di papan atas. Padahal Bintang2 Timnas berada di Tim, sebut saja Atep, Gonzales, Maman Abdurrahman, Nasuha dll.

Seiring Konflik yang sengaja di buat oleh kelompok Status Quo yang selalu ingin mengambil alih Federasi PSSI dengan mengatasnamakan Menyelamatkan Sepak Bola Indonesia mereka membentuk KPSI yang diketuai oleh La Nyalla sendiri, dimana La Nyalla adalah anggota Exco PSSI yang memprotes gelaran jumlah anggota IPL dan status Klub, yang tergabung di Kompetisi IPL.

Motif mereka akhirnya jelas, mereka menginginkan Sepakbola Indonesia di Banned, PSSI dibekukan sehingga mereka bisa masuk kembali menjadi Pengurus PSSI dimana mereka rupanya sangat mengetahui kenikmatan keuasaan dan uang semasa mereka berkuasa dulu.

Padahal, Prestasi sepakbola Indonesia dibawah mereka ( Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie cs) tak pernah memberi gelar Juara apapun dikompetisi apapun yang di ikuti Timnas. AFF cuma Runner Up, Sea Games cuma runner-up. Tetapi mereka berkilah merekalah yang paling berjasa dengan sepakbola Indonesia. Ini adalah propaganda kamuflase belaka.

Kembali kepada Klub kesayanganku PERSIB "Maung" Bandung. Kemarin menjuarai Turnamen Celebes Cup II, saya yang tak pernah mempersoalkan lagi ttg Turnamen, saya berpikir ingin menyaksikan Progress Tim PERSIB yang kini dihuni Firman Utina, M Ridwan, Maman Abdurrahman dan Pemain Asing yang katanya oke punya.

Dari Komposisi Pemain, PERSIB kini merupakan Tim yang patut dibanggakan, juga kembalinya Pelatih yang mantan pemain PERSIB Bandung era gelaran Perserikatan dulu yaitu Jajang Nurjaman.
Dan ternyata mimpi saya melihat PERSIB Juara akhirnya menjadi kenyataan. PERSIB menjuarai Turnamen Celebes Cup II yang diikuti oleh hanya 4 Tim/Klub yaitu Makaassar United (MU), Barito Putra, Sriwijaya FC dan PERSIB Bandung sendiri.

Suka cita saya akhirnya terusik dan benar-benar dibuat malu bukan kepalang. Apa sebab...?
Turnamen Celebees Cup ini bukan Turnamen Resmi gelaran PSSI. Karena sejak awal, turnamen ini tak dihadiri oleh para petinggi PSSI. Ternyata Turnamen Celebes Cup II ini adalah gelaran Turnamen Lokal di Makassar. Pantas saja Logo Turnamen Celebes Cup II ini bergambar pulau Makassar (Sulawesi). Usut punya usut ternyata Turnamen Celebes Cup I ini digelar bertujuan untuk menjaring potensi anak muda  Makassar untuk dibina menjadi sebuah Klub Makassar yang sangat tangguh.

Ini artinya Celebes Cup ini diperuntukkan Klub amatir lokal di wilayah Makassar. Turnamen ini adalah Turnamen Kebanggaan warga Makassar. Nah gelaran Celebes Cup ini dibajak oleh salah satu Exco PSSI yang kita semua sudah tahu bahwa beliau berafiliasi kepada KPSI bukan kepada Federasi Sepakbola yang resmi yaitu PSSI.

KPSI menunggangi Turnamen wadah klub amatir di Makassar untuk memanipulasi menjadi Turnamen yang seolah-olah Turnamen Besar dan Bergengsi. Dan menjadi ajang Turnamen Pra musim mirip-mirip yang digelar di negara-negara Eropa.

Nah...inilah hal yang membuat saya kecewa dan ironis, sekaligus miris. Bagaimana mungkin Klub sebesar PERSIB Bandung mau tampil di gelaran yang diperuntukkan Klub-Klub amatir untuk daerah lain. Bukankah PERSIB punya kompetisi lokal yang juga mumpuni dan bergairah selama ini..?

Sekali lagi Tim PERSIB masuk perangkap agenda Propaganda KPSI, dimana KPSI memang ingin mengangkat Turnamen ini sekelas Turnamen besar lainnya. Di Makassar sendiri masyarakatnya menolak jika Turnamen ini dibuat berseri, rencananya Celebes Cup III akan diadakan Bulan Desember di Malang Jawa Timur. Sebenarnya Kompetisis itu awalnya dilaksanakan di Makassar yang diikuti oleh Klub Amatir Makassar yang dimenangkan oleh Makassar United. Dan Suppoorter di Makassar sangat antusias. Namun entah mengapa Celebes Cup yang ke-2 diadakan diluar Makassar. Aneh dan tak masuk akal.

Orang-orang di Makassar sebenarnya geli melihat gelaran itu, karena selama ini yang mereka tahu itu adalah Kompetisi Lokal kebanggaan Masyarakat Makassar yang diikuti Klub Amatir di Makassar. Maka selama Celebes Cup itu menjadi agenda KPSI maka warga Makassar sepakat untuk menolak Celebes digelar di Makassar. Warga Makassar menghimbau agar KPSI membuat nama Turnamen sendiri tanpa "membajak" nama gelaran Celebes Cup.

Untuk itu saya menghimbau kepada mesyarakat Jawa Barat, agar mendesak manajemen PERSIB mengembalikan Piala Turnamen Celebes Cup II ini kepada warga Masyarakat Makassar dengan senantiasa bersikap mendukung kemajuan Klub-Klub Lokal amatir diseluruh daerah di Indonesia.

Dan agar dihentikan "Claim Your Victory" bahwa itu masuk kedalam hitungan gelar bergengsi yang di raih Klub sebesar PERSIB. Bagi saya PERSIB lebih baik berbenah untuk musim Kompetisi Tahun depan, tanpa pusing dan bersuka cita menikmati Gelar Juara Turnamen Klub Amatir Lokal milik warga Makassar.  Era atuh euy... maeunya atoh ku Piala batur....!

Semoga PERSIB tak menjadi olok-olokan, karena PERSIB sudah selayaknya menjadi Tim Besar yang sejajar dengan Tim-tim/Klub di Asia. Turnamen Liga Champion Asia itu yang paling pantas untuk diikuti Klub sekaliber PERSIB... semoga... Bravo PERSIB... Bravo PSSI... Bravo Tim Nasional.