Credit foto by : Banten Photo
KEMISKINAN AWAL MALAPETKA
Refleksi diri dalam menata mata hati
Wrote by : Rendra Prasetya, SE, MM
DATA KEMISKINAN
Menurut
data BPS yang saya dapat di halaman bps.go.id adalah sebgai berikut :
Tabel 1 Jumlah
Penduduk Miskin di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
Tabel 2 Jumlah
Prosentase Penduduk Miskin di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
Sedangkan Berdasarka Garis Kemiskinan Makanan (GKM) yang disebut
orang miskin adalah hanya memperoleh asupan 2100 kilokalori saja perkapita perhari.
PENDUDUK MISKIN KOTA
Berdasarkan Tabel diatas dapat
dijelaskan bahwa persentasi dan jumlah penduduk miski kota di Provinsi Banten
memiliki kecenderungan turun. Dan setiap Kabupaten Kota di Banten bervariasi
prosentasi penurunannya, hal ini bisa jadi disebabkan oleh pendapatan per
kapita di setiap penduduk di Kab/Kota di Provinsi Banten sangat berbeda.
Khusus di Kota Serang sebagai
penopang utama penduduk kota, yang juga merupakan daerah Ibu Kota Provinsi Banten,
memilki jumlah dalam kategori 3 besar penduduk miskin kota yang terendah
daripada Kab/Kota yang lain bersama Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang.
Hal ini memperlihatkan bahwa
penduduk Kota Serang masih aman dari golongan warga miskin kota. Sangat menarik
data yang disajikan oleh bps.go.id. Tetapi angka kemiskinan dan penduduk miskin
di Kota Serang ada dan terlihat jelas baik dalam angka maupun fakta di
lapangan.
Permasalahan kemiskinan ini
selayaknya jadi perhatian khusus pemerintah daerah baik Provinsi/Kab/Kota. Karena
kebijakan kesejahteraan rakyat merupakan modal dasar bagi arah pembangunan
manusia yang berkualitas, Bagaimana jadinya program pemerintah tanpa memperhatikan
data kemiskinan di wilayahnya.
Program-program kegiatan yang
mampu menanggulangi dampak kemiskinan sudah seharusnya dimunculkan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah atau sekarang lebih dikenal sebagai Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) sehingga masyarakat dapat merasakan dampak dan manfaat dari kegiatan yang
didasari oleh kebijakan pemerintah daerah yang berlandaskan data garis
kemiskinan.
Lapangan pekerjaan, adalah hal
utama bagi penduduk yang berusia produktif guna meningkatkan pendapatan
perkapita yang saat ini disebutkan bahwa penduduk miskin dalam garis kemiskinan
hanya diklasifikasikan berpendapatan Rp400.000,- perhari perkapita.
MASALAH DALAM
KEMISKINAN
Yang jelas kemiskinan akan mempunyai dampak turunan yang
disebut penyakit social di masyarakat:
1. Kejahatan/Kriminalitas
2. Tindakan
Asusila
3. Kelaparan
4. Kesehatan
Buruk/timbulnya pengidap penyakit
5. Pendidikan
Mandeg/putus sekolah
6. Pengangguran
7. Minuman
Keras
8. Perjudian
9. Aksi
klenik diluar nalar
10. Kebersihan
dan sanitasi yang buruk/hunian tak layak
Masalah-masalah diatas akan melahirkan berbagai macam persoalan
di masyarakat. Kehidupan masyarakat terganggu, keamanan dan kenyamanan dalam
mengarungi hidup juga akan terganggu. Banyak yang frustasi, akibatnya angka
kematian meningkat.
KEMATIAN DALAM KEMISKINAN
Kematian yang disebabkan oleh kemiskinan akan menjadi
akar persoalan yang seharusnya menjadi perhatian semua pihak tidak hanya focus pembangunan
yang digagas oleh pemerintah daerah. Semua pihak dalam hal ini seluruh elemen
masyarakat bahu-membahu mencegah angka kematian akibat kemiskinan terus
meningkat.
Indonesia memang sangat rentan angka kematian akibat
kemiskinan. Dan ini sudah banyak terjadi walaupun data real mengenai hal ini
belum menjadi judul yang mampu dijadikan bahan penelitian kebijakan yang ada di
pemerintah daerah. Angka kematian akibat kemiskinan di daerah belum terdata
dengan baik. Karena ada dogma di masyarakat bahwa kematian pada warga miskin
ternyata masih tidak dianggap kedalam angka statistic ketimbang kematian yang
diakibatkan kesehatan yaitu klasifikasi pada penyakit kesehatan yaitu Jantung, Diabetes,
Stroke, TBC, DBD dan banyak lagi.
Warga miskin luput didata sebagai penyumbang kematian
akibat kemiskinannya, gizi buruk misalnya. Data gizi buruk yang terjadi pada
warga miskin pun kian tidak terekspose oleh media, Karena media pun seringkali
jarang mengangkat permasalahan warga miskin kota. Maraknya pemulung,
gelandangan dan pengemis semakin termarjinalkan bahkan terpinggirkan sebagai
warga yang”stateless”, seoalh bukan warga Negara. Karena minim perhatian dari Negara
dan pemerintah.
DAMPAK KEMISKINAN
Kemiskinan adalah potret buruk sebuah kota dimanapun. Jakarta
saja yang dianggap sebagai sebuah Kota Metropolitan juga terdapat warga miskin
kota. Kaum terpinggirkan ini hadir diantaranya diakibatkan oleh keserakahan
kota yang tidak mengindahkan kehidupan bagi warga kelas bawah yang berjibaku
bertahan hidup dari ganasnya kehidupan di Kota Metropolitan Jakarta.
Begitu juga dengan Kota Serang, terlepas dari unsur
politik yang ada saya tidak akan membahasnya. Warga miskin kota yang ada di
wilayah Kota Serang tumbuh akiat dari berbagai macam factor. Faktor utama
adalah minimnya lapangan pekerjaan yang ada, data kelulusan sekolah yang
kebanyakan hanya tamatan SMA sementara kebutuhan lapangan kerja minim sekali
untuk lulusan SMA. Bahkan lulusan Perguruan tinggi di Kota Serang kalah
bersaing dalam berkompetisi sebagai pegawai di berbagai perusahaan yang
jumlahnya pun terbatas yang ada di wilayah Kota Serang.
Bagaimana dengan masyarakat kota yang tak
berpendidikan..? Akhirnya jumlah pengangguran yang merasa berat dalam
mengarungi roda perekonomian di Kota Serang semakin bertambah. Tanpa kemampuan,
tak dibarengi oleh ijazah yang memadai makin membuat Kota Serang terpuruk bagi
generasi kreatif. Biaya sekolah perguruan tinggi kini tak terjangkau, Mahal. Ditambah
lapangan kerja atau Pabrik-Pabrik dan Perusahaan-perusahaan sangat terbatas dan
aksesnya pun ‘dibatasi’ hanya untuk kaum golongan warga kota tertentu.
Sehingga keadaan ini memaksa
jumlah penduduk miskin bertambah, apalagi jumlah PHK kembali bertambah maka
secara otomatis akan menyumbangkan angka statistic baru calon warga miskin
kota. PHK tanpa dibarengi skill bertahan hidup dan menciptakan inovasi
pekerjaan akan menjadi bagian perusak kenyamanan tatanan kehidupan secara
normal. Kemiskinan juga menyumbang dampak angka kejahatan. Dimana sering ditemukan
para pelaku kejahatan terpaksa berbuat onar hanya demi sesuap nasi, Miris.
Bahkan tak menutup kemungkinan
profesi pemulung makin meningkat tajam jumalahnya, karena taka dan pilihan hidup
lainnya yang halal. Tidak menutup kemungkinan bahwa latar belakang kaum miskin
kota menjadi pemulung antara lain mereka ingin hidup layak tapi tidakdengan
cara mencuri dan jadi maling. Lebih baik mereka berprofesi sebagai pemulung dari
pada melakukan tindakan criminal dan jadi sampah kota itu sendiri.
Dampak yang paling buruk dari
kemiskinan adalah KEMATIAN. Bagaimana tidak, kemiskinan adalah penyumbang alasan
utama angka kematian yang tidak terdeteksi. Karena tidak ada seorang pun yang mau
mengaku miskin, kemudian kematiannya dihubungkan sebagai kematian biasa saja
atau seringkali kita sebut sebagai TAKDIR.
KEMISKINAN SEBAGAI MALAPETKA KEHIDUPAN
Sebuah malapetaka bagi saya adalah kematian nyawa
seorang manusia yang terjadi pada setiap moment akhir hidup seorang umat manusia.
Kematian tragis karena kemiskinan adalah pukulan telak bagi seorang pemimpin. Umar
Bin Khatab as, Sahabat Nabi pernah merasakan pedih hatinya tatkala menemukan
umat Islam kala itu menyaksikan tangis kelaparan yang pilu dari seorang anak
kecil yang lapar, Sang ibu hanya bisa mengelabui sang anak yang mendengar
ibunya sedang membuat makanan dan susu untuknya. Padahal sang Ibu hanya
berpura-pura saja agar tangis sang anak berhenti dan dia tenang hanya dengan
mendengar gemerincing peralatan masak sang Ibu.
Umar seketika bergegas pulang ke rumah membuka kotak
gandum simpanannya, iya ambil karung dan segera memasukan gandumg kedalam
karung agar keluarga si Ibu tidak kelaparan, dipanggulnya sendiri karung berisi
gandum tersebut dan Sang Khalifah it uterus menggerutu seraya memohon ampun pda
Allah SWT bahwa Amanah sebagi Pemimpin yang ia emban telah ternoda dan berdosa
besar kala ada rakyatnya KELAPARAN.
Saat itulah Umar as, nerasa bahwa petaka umat manusia
berawal ketika kemiskinan menyebabkan kematian dan seorang pemimpin lalai
memberi makan rakyatnya sedang ia bergelimang harta dan kuasa.
Kisah Umar Bin Khatab as ini memberikan pelajaran
selain bagi jiwa seoreng pemimpin tetapi memberi pesan mendalam bahwa Malapetaka
yang terbesar adalah Kematian yang disebabkan kelaparan. Ironi sekali. Dosa
besar itu.
Semoga ihwak kemiskinan ini menjadi syarat utama suatu
daerah bahwa Rakyatnya tidak boleh ada yang miskin, maka perbanyaklah kebijakan
untuk kesejahteraan RAKYAT bukan menumpuk harta pribadi dari kekuasaan yang
diemban. Jika Kemiskinan tak mampu ditanggulangi, maka bersiaplah MALAPETAKA akan
menghantui kita semua.
.
Wallahualam