Laman

Rabu, 22 April 2020


                         Credit foto by : Banten Photo

KEMISKINAN AWAL MALAPETKA
Refleksi diri dalam menata mata hati
Wrote by : Rendra Prasetya, SE, MM

DATA KEMISKINAN

Menurut data BPS yang saya dapat di halaman bps.go.id adalah sebgai berikut :
Tabel 1 Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten



Tabel 2 Jumlah Prosentase Penduduk Miskin di Kabupaten/Kota di Provinsi Banten
Sedangkan Berdasarka Garis Kemiskinan Makanan (GKM) yang disebut orang miskin adalah hanya memperoleh asupan 2100 kilokalori saja perkapita perhari.

PENDUDUK MISKIN KOTA

Berdasarkan Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa persentasi dan jumlah penduduk miski kota di Provinsi Banten memiliki kecenderungan turun. Dan setiap Kabupaten Kota di Banten bervariasi prosentasi penurunannya, hal ini bisa jadi disebabkan oleh pendapatan per kapita di setiap penduduk di Kab/Kota di Provinsi Banten sangat berbeda.
Khusus di Kota Serang sebagai penopang utama penduduk kota, yang juga merupakan daerah Ibu Kota Provinsi Banten, memilki jumlah dalam kategori 3 besar penduduk miskin kota yang terendah daripada Kab/Kota yang lain bersama Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang.
Hal ini memperlihatkan bahwa penduduk Kota Serang masih aman dari golongan warga miskin kota. Sangat menarik data yang disajikan oleh bps.go.id. Tetapi angka kemiskinan dan penduduk miskin di Kota Serang ada dan terlihat jelas baik dalam angka maupun fakta di lapangan.
Permasalahan kemiskinan ini selayaknya jadi perhatian khusus pemerintah daerah baik Provinsi/Kab/Kota. Karena kebijakan kesejahteraan rakyat merupakan modal dasar bagi arah pembangunan manusia yang berkualitas, Bagaimana jadinya program pemerintah tanpa memperhatikan data kemiskinan di wilayahnya.
Program-program kegiatan yang mampu menanggulangi dampak kemiskinan sudah seharusnya dimunculkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah atau sekarang lebih dikenal sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga masyarakat dapat merasakan dampak dan manfaat dari kegiatan yang didasari oleh kebijakan pemerintah daerah yang berlandaskan data garis kemiskinan.
Lapangan pekerjaan, adalah hal utama bagi penduduk yang berusia produktif guna meningkatkan pendapatan perkapita yang saat ini disebutkan bahwa penduduk miskin dalam garis kemiskinan hanya diklasifikasikan berpendapatan Rp400.000,- perhari perkapita.

MASALAH DALAM KEMISKINAN

Yang jelas kemiskinan akan mempunyai dampak turunan yang disebut penyakit social di masyarakat:
1.       Kejahatan/Kriminalitas
2.     Tindakan Asusila
3.      Kelaparan
4.     Kesehatan Buruk/timbulnya pengidap penyakit
5.     Pendidikan Mandeg/putus sekolah
6.     Pengangguran
7.     Minuman Keras
8.     Perjudian
9.     Aksi klenik diluar nalar
10.   Kebersihan dan sanitasi yang buruk/hunian tak layak

Masalah-masalah diatas akan melahirkan berbagai macam persoalan di masyarakat. Kehidupan masyarakat terganggu, keamanan dan kenyamanan dalam mengarungi hidup juga akan terganggu. Banyak yang frustasi, akibatnya angka kematian meningkat.


KEMATIAN DALAM KEMISKINAN


Kematian yang disebabkan oleh kemiskinan akan menjadi akar persoalan yang seharusnya menjadi perhatian semua pihak tidak hanya focus pembangunan yang digagas oleh pemerintah daerah. Semua pihak dalam hal ini seluruh elemen masyarakat bahu-membahu mencegah angka kematian akibat kemiskinan terus meningkat.

Indonesia memang sangat rentan angka kematian akibat kemiskinan. Dan ini sudah banyak terjadi walaupun data real mengenai hal ini belum menjadi judul yang mampu dijadikan bahan penelitian kebijakan yang ada di pemerintah daerah. Angka kematian akibat kemiskinan di daerah belum terdata dengan baik. Karena ada dogma di masyarakat bahwa kematian pada warga miskin ternyata masih tidak dianggap kedalam angka statistic ketimbang kematian yang diakibatkan kesehatan yaitu klasifikasi pada penyakit kesehatan yaitu Jantung, Diabetes, Stroke, TBC, DBD dan banyak lagi.

Warga miskin luput didata sebagai penyumbang kematian akibat kemiskinannya, gizi buruk misalnya. Data gizi buruk yang terjadi pada warga miskin pun kian tidak terekspose oleh media, Karena media pun seringkali jarang mengangkat permasalahan warga miskin kota. Maraknya pemulung, gelandangan dan pengemis semakin termarjinalkan bahkan terpinggirkan sebagai warga yang”stateless”, seoalh bukan warga Negara. Karena minim perhatian dari Negara dan pemerintah.

DAMPAK KEMISKINAN

Kemiskinan adalah potret buruk sebuah kota dimanapun. Jakarta saja yang dianggap sebagai sebuah Kota Metropolitan juga terdapat warga miskin kota. Kaum terpinggirkan ini hadir diantaranya diakibatkan oleh keserakahan kota yang tidak mengindahkan kehidupan bagi warga kelas bawah yang berjibaku bertahan hidup dari ganasnya kehidupan di Kota Metropolitan Jakarta.

Begitu juga dengan Kota Serang, terlepas dari unsur politik yang ada saya tidak akan membahasnya. Warga miskin kota yang ada di wilayah Kota Serang tumbuh akiat dari berbagai macam factor. Faktor utama adalah minimnya lapangan pekerjaan yang ada, data kelulusan sekolah yang kebanyakan hanya tamatan SMA sementara kebutuhan lapangan kerja minim sekali untuk lulusan SMA. Bahkan lulusan Perguruan tinggi di Kota Serang kalah bersaing dalam berkompetisi sebagai pegawai di berbagai perusahaan yang jumlahnya pun terbatas yang ada di wilayah Kota Serang.

Bagaimana dengan masyarakat kota yang tak berpendidikan..? Akhirnya jumlah pengangguran yang merasa berat dalam mengarungi roda perekonomian di Kota Serang semakin bertambah. Tanpa kemampuan, tak dibarengi oleh ijazah yang memadai makin membuat Kota Serang terpuruk bagi generasi kreatif. Biaya sekolah perguruan tinggi kini tak terjangkau, Mahal. Ditambah lapangan kerja atau Pabrik-Pabrik dan Perusahaan-perusahaan sangat terbatas dan aksesnya pun ‘dibatasi’ hanya untuk kaum golongan warga kota tertentu.
Sehingga keadaan ini memaksa jumlah penduduk miskin bertambah, apalagi jumlah PHK kembali bertambah maka secara otomatis akan menyumbangkan angka statistic baru calon warga miskin kota. PHK tanpa dibarengi skill bertahan hidup dan menciptakan inovasi pekerjaan akan menjadi bagian perusak kenyamanan tatanan kehidupan secara normal. Kemiskinan juga menyumbang dampak angka kejahatan. Dimana sering ditemukan para pelaku kejahatan terpaksa berbuat onar hanya demi sesuap nasi, Miris.
Bahkan tak menutup kemungkinan profesi pemulung makin meningkat tajam jumalahnya, karena taka dan pilihan hidup lainnya yang halal. Tidak menutup kemungkinan bahwa latar belakang kaum miskin kota menjadi pemulung antara lain mereka ingin hidup layak tapi tidakdengan cara mencuri dan jadi maling. Lebih baik mereka berprofesi sebagai pemulung dari pada melakukan tindakan criminal dan jadi sampah kota itu sendiri.
Dampak yang paling buruk dari kemiskinan adalah KEMATIAN. Bagaimana tidak, kemiskinan adalah penyumbang alasan utama angka kematian yang tidak terdeteksi. Karena tidak ada seorang pun yang mau mengaku miskin, kemudian kematiannya dihubungkan sebagai kematian biasa saja atau seringkali kita sebut sebagai TAKDIR.

KEMISKINAN SEBAGAI MALAPETKA KEHIDUPAN
Sebuah malapetaka bagi saya adalah kematian nyawa seorang manusia yang terjadi pada setiap moment akhir hidup seorang umat manusia. Kematian tragis karena kemiskinan adalah pukulan telak bagi seorang pemimpin. Umar Bin Khatab as, Sahabat Nabi pernah merasakan pedih hatinya tatkala menemukan umat Islam kala itu menyaksikan tangis kelaparan yang pilu dari seorang anak kecil yang lapar, Sang ibu hanya bisa mengelabui sang anak yang mendengar ibunya sedang membuat makanan dan susu untuknya. Padahal sang Ibu hanya berpura-pura saja agar tangis sang anak berhenti dan dia tenang hanya dengan mendengar gemerincing peralatan masak sang Ibu.
Umar seketika bergegas pulang ke rumah membuka kotak gandum simpanannya, iya ambil karung dan segera memasukan gandumg kedalam karung agar keluarga si Ibu tidak kelaparan, dipanggulnya sendiri karung berisi gandum tersebut dan Sang Khalifah it uterus menggerutu seraya memohon ampun pda Allah SWT bahwa Amanah sebagi Pemimpin yang ia emban telah ternoda dan berdosa besar kala ada rakyatnya KELAPARAN.
Saat itulah Umar as, nerasa bahwa petaka umat manusia berawal ketika kemiskinan menyebabkan kematian dan seorang pemimpin lalai memberi makan rakyatnya sedang ia bergelimang harta dan kuasa.
Kisah Umar Bin Khatab as ini memberikan pelajaran selain bagi jiwa seoreng pemimpin tetapi memberi pesan mendalam bahwa Malapetaka yang terbesar adalah Kematian yang disebabkan kelaparan. Ironi sekali. Dosa besar itu.
Semoga ihwak kemiskinan ini menjadi syarat utama suatu daerah bahwa Rakyatnya tidak boleh ada yang miskin, maka perbanyaklah kebijakan untuk kesejahteraan RAKYAT bukan menumpuk harta pribadi dari kekuasaan yang diemban. Jika Kemiskinan tak mampu ditanggulangi, maka bersiaplah MALAPETAKA akan menghantui kita semua.
.
Wallahualam


Minggu, 12 April 2020

MAJELIS KOPI


catatan ringan
oleh @rendranila

Disaat wabah pandemic melanda negeri, saya coba berkesempatan membuat ruang diskusi maya dan sebuah dialog singkat. Dimana ini merupakan usaha literasi digital dengan menggunakan fasilitas youtube www.youtube://majeliskopi/ sebuah saluran dunia maya yang berguna menyebarkan tayangan apapun. 
Kali ini saya mengundang 2 (dua) narasumber untuk obrol obral tema seputar pandemic covid-19 ini adalah Aip Rohadi dan Ken Supriyono. Mereka adalah Pustakawan keren di Banten dan Punggawa jurnalis di komunitas "JURNALIS Lecture" di Kota Serang Banten.

Acara ini digagas hanya dalam rangka menemani saat-saat kondisi (self quarantine) karantaina mandiri guna menghambat penyebaran wabah covid-19 yang terkenal ganas membunuh umat manusia yang berdosa dan tak berdosa. 
Tema yang kami usung kali ini adalah "Herd Immunity dan Bencana yang diduga akan menyelamatkan umat manusia dari wabah covid-19". Serem ya tema nya hihihi.

Kami akan coba kemas dalam sebuah obrolan ringan yang santay, santuy dan bebas. Bisa jadi dalam obrolan ngalor-ngidul itu tertuang masing-masing narasumber liar menggelegar. hahahaha
Oke gaess... sampai jumpa besok malam Kamis atau Rabu malam tanggal 14 April 2020 mendatang.

Saksikan kami di Channel Youtube www.youtube://majeliskopi/