Laman

Selasa, 19 Juni 2012

Politik Santun dan Kesantunan Politik.

     Pengamat dan pemerhati Politik di Indonesia kini coba mengulas banyak kejadian dari mulai gaya kepemimpinan SBY, sampai Partai bentukkan SBY yang akhir-akhir ini digambarkan jelek sejelk-jeleknya. SBY oleh banyak kalangan dinilai lemah, peragu, hat-hati, terlalu berperhitungan, tidak tegas dan yang lain-lain.

     Soesilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal Lulusan Akabri Tahun 1974 terbaik yang dimiliki Indonesia. Karir militernya cemerlang. Menurut cerita rekan seangkatannya, SBY merupakan Tentara paling cerdas diangkatannya itu. Nilai semua yang tertera di akademi militernya baik sisi akademis dan militer semuanya diatas rata-rata yang lain.

     Jadi jika melihat track record karir militernya, SBY termasuk tentara ideal. Postur tinggi, tegap, perawakan sangat ideal, dan otak sangat encer. Karir akademisnya SBY bergelar doktor di IPB Bogor Jawa Barat. dan berhasil mendapat nilai Cum Laude. Jadi kemampuan managerial SBY sudah dimodali sejak awal.

     Rumusan TNI menjadi sekarang adalah hasil rekayasa dan rumusan akademik yang diolah SBY bersama tim lainnya. SBY merupakan tokoh kunci Reformasi TNI sejak tahun 1998 saat Pak Harto lengser dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-4. Soeharto lengser oleh desakan gerakan reformasi yang diawaki para aktivis dan Mahasiswa seluruh Indonesia.
    
    Dari rumusan dan sejarah singkat SBY itu, saya berkesimpulan dan mengasumsikan bahwa SBY bukanlah type manusia lembek yang lemah gemulai yang sengaja digambarkan oleh para pesaing dan lawan Politik SBY saat ini. Bukti yang paling real adalah SBY adalah Presiden Pertama yang dipilih lewat cara Pemilu yang Demokratis dan 2 kali menduduki Jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia yang dipilih secara langsung oleh rakyat.

     Gaya memimpin SBY sebenarnya sudah terlihat sejak di Akademi Militer, namun lebih cemerlang ketika SBY menjadi KaSosPol ABRI dibawah jenderal Wiranto yang pada waktu itu sebai Panglima ABRI. SBY memimpin dengan cara dan style yang berbeda dari Jenderal-Jenderal sebelumnya, bahkan berbeda dengan Jenderal Wiranto saat itu.

    Gaya yang Demokratis, penuh kesantunan, kecermatan dan penuh perhitungan adalah cikal bakal Gaya Politik Santun yang SBY sosialisasikan di Partai Bentukannya yaitu Partai Demokrat. Partai Demokrat dengan sosok SBY tampil sebagai Partai Kelas Menengah yang coba tawarkan kesantunan, tegas dan demokratis.

     Kesantunan SBY ini dilatarbelakangi oleh keluarga sedeherhana nan agung. SBY adalah anak tunggal. SBY dilahirkan dilingkungan yang penuh kesantunan, menghormati kedua orangtuanya. Taat beribadah dan toleran terhadap tetangga, kerabat, sahabat dan sekitarnya.

    Politik Santun yang coba SBY terapkan sungguh masih Asing ditengah-tengah intrik Politik yang kotor, korup, manipulatif, dan kadang jahat. SBY dan Pemerintah dalam 2 Periode sangat menunjukkan trend positif membawa negara kita keluar dari krisis Financial peninggalan Pak Harto. Hutang terhadap IMF praktis sudah tidak ada. Padahal zaman Soeharto kita sangat terbelenggu dengan Hutang-hutang yang tak di manage dengan baik oleh Pak Harto, melainkan di korup sedemikian rupa.

    Politik Santun yang dijalankan SBY ternyata efektif bagi roda Pemerintahan yang dipimpinnya. Sejumlah prestasi sudah dicatat, Dunia sudah mengakui Indonesia sebagai negara berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. ASEAN sebagai forum resmi negara-negara berkembang, menjadikan Indonesia sebagai NEGARA yang dapat memdiasi pola pendekatan konflik di sebuah negara. SBY tawarkan konsep itu ke negara-negara ASEAN.

    Politik Santun ini pula yang menjadi pijakan Sri Mulyani Indrawati yang bergabung dengan Kabinet SBY berhasil mencatatkan diri sebagai menkeu terbaik di Asia bahkan Dunia. Financial Managing yang Sri Mulyani terapkan berdampak baik bagi perekonimian Negara Indonesia. Indonesia berhasil keluar dari krisis Moneter Tahun 1998 dan krisis tahun 2008.
  
    Apa yang dikemukakan oleh para pengamat politik dan SBY Hater's merupakan klimaks ketidak percayaan diri bahkan ketidakmengertian memahami pengelolaan Negara secara utuh. Dimana Indonesia adalah dimensi yang luas dari sebuah negara yang berdaulat, mereka hanya mengamati sosok pribadi SBY semata, namun mereka tak mau melihat capaian kinerja Pemerintah selama SBY pimpin. Ini yang namanya Opini Subyektif dari persprektif sempit yang hanya mencoba mencari-cari kesalahan tanpa mengekspose keberhasilan seseorang.

    Bagi saya Pemerintahan yang dilakukan oleh SBY merupakan Pemerintahan yang sedang berproses dan memperbaiki era peninggalan bobrok selama 32 tahun rezim otoriter dan Orde Baru berkuasa. Jika dinilai masih ada kekurangan adalah wajar, dan itu artinya harapan pad SBY sangat besar tentunya, dan itu adalah sikap pengakuan terhadap Pemerintah juga.

    SBY dan Politik Santunnya sudah berhasil mengubah bangsa ini dari bangsa yang kerdil menjadi mulai memahami arti Demokrasi yang kadang masih jauh dari sempurna. Tugas kita sebagai rakyat dan pelaku kehidupan di negara Indonesia adalah tetap optimis dan selalu berkarya nyata, ikut berpartisipasi kelola masyarakat dengan cara yang sesuai dengan posisi kita masing-masing.

     Kepada para pengamat dan SBY Hater's...sebaiknya mengedukasi rakyat dengan cara-cara yang santun dan akademis, sehingga demokrasi dimata rakyat akan utuh bukan menjadi jauh lebih carut-marut. Sampaikan optimisme mencintai bangsa ini, bukan memprovokasi agar rakyat membenci terhadap pemimpinnya yang akhirnya melakukan cara-cara bar-bar dan tak elok.
  
     Politik Santun akan menjadikan kita menjelma menjadi Kesantunan berpolitik. Sehingga rakyat ikut mengamini apa yang kita lakukan.

     Bravo Indonesia Bravo Pemerintah Indonesia.....
     Bravo Integritas....Karena Integritas sangat diperlukan oleh semua rakyat Indonesia.
     Salam Integritas.

       

4 komentar:

  1. ngomong2 ttg partai demokrat yg anda katakan mencoba menawarkan kesantunan, tegas dan demokratis, saya masih ingat iklan yg didengung2kan waktu kampanye 'KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI' ... hasilnya ya lihat saja skrg, tdk ada ketegasan/keberanian utk mengambil tindakan terhadap anggota partai sendiri, semoga apa yg dijanjikan selama kampanye bs dilakukan selagi masih menjabat, jangan ntar sdh lengser baru teriak2 dr pinggir lapangan, itu namanya pahlawan kesiangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih anda sudah mampir di Blog Saya.Tulisan saya semata-mata argumen subyektif saya. Sebelumnya saya tegaskan saya Sepakat bahwa Korupsi adalah musuh besar yang memporakporandakan bangsa ini. korupsi sebenarnya sudah berlangsung sejak zaman Orla dan Orba. Nah ternyata PD sebagai Partai Penguasa juga terkena syndrome yang mengerikan kita semua. Namun yang say pahami bahwa PD sudah patuh terhadap Hukum yang berlaku di Negara Kita. Siapapun yang bersalah dinegara ini akan diseret kemeja Hijau dan semua sama dihadapan hukum. Anda bisa lihat kan, NAZARUDDIN, NENENG, ANGGIE, Juga Anas Urbaningrum dan Andi A Malarangeng terperiksa di KPK. Jadi yang saya tahu PD tak menutup-tutupi semua kader yang bermasalah. Semua mematuhi Hukum yang berlaku. Pembersihan internal PD biarlah itu menjadi urusan Partai Demokrat, kita, anda dan saya cuma bisa berharap yang baik, namun jika kita akhirnya kecewa ya wajar, karena memang itu urusan PD didalam. Tulisan saya hanya merefleksikan bahwa Politik Santun itu TIDAK BERBAHAYA, yang Berbahaya itu adalah opini sesat terhadap Politik Santun itu sendiri, dan opini itu mesti kita waspadai dan kritisi. Oke Bro terima Kasih... Salam Integritas.

      Hapus
    2. salut atas kejernihan analisanya..... beda dg kebanyakan bisanya cuma memberikan hujatan tanpa ada usulan solusinya...

      Hapus
  2. Tks Dok Irwan... You're a good real doctor..! Salam Integritas.

    BalasHapus