Laman

Minggu, 24 Juni 2012

Jakarta ooh Jakarta....

     Jakarta akan menanti perhelatan pesta demokrasi yang terbesar sepanjang sejarah PILKADA DKI yang tersaji, Hari Rabu tanggal 11 Juli 2012 ini warga Jakarta akan berbondong-bondong, ke TPS didekitar tempat tinggalnya.

     Warga Jakarta akan memilih pemimpinnya, kali ini akan diikuti 6 Kontestan Cagub dan Cawagub yang bertarung. diantaranya adalah :
1. Fauzi Bowo-Nachrowi
2. Hendardji-Reza
3. Jokowi-Ahok
4. Hidayat Nur Wahid- Didik J Rachbini
5. Faisal-Biem
6. Alex-Nono

     Warga Jakarta akan banyak pilihan bagi calon Gubernur dan Wakil Gubernurnya kali ini, mereka akan disuguhkan sajian-sajian, Janji, Program,dan segudang visi perubahan yang diusung masing-masing calon.

     Warga Jakarta kali ini dimanjakan oleh beragam pilihan yang menjajnjikan kesejahteraan warga Jakarta, mulai dari atasi kemacetan, rumah sakit gratis, sekolah gratis, kesempatan kerja dan semua program kesejahteraan lainnya.

    Warga Jakarta yang sebagian besar didominasi kaum Urban ini merupakan cikal-bakal masyarakat yang majemuk dimana semua Ras dan Agama berkumpul di wilayah ibu Kota negara Indonesia ini.Dengan kenyataan yang kita hadpi sekarang ini, potensi gejolak sosial begitu kental. Dimana bentrok secara horizontal begitu dominan.

     Permasalahan Jakarta begitu kompleks, mulai dari pemerataan keadaan ekonomi, hukum, politik dan sosial. Hal ini menyebabkan pembangunan DKI Jakarta butuh analisa mendalam bukan hanya isu diseputaran macet dan Banjir saja.

     Warga Jakarta yang kompleks akan menimbulkan permasalahan yang kompleks pula, dimana kehidupan para kaum urban sudah membaur dengan penduduk lama. Disini letak kondisi sosial jakarta menjadi majemuk.

    Tata kelola Jakarta memang sangat Khusus itu dibuktikan di UU Pemerintahan, bahwa DKI merupakan wilayah Ibukota yang mempunya hak khusus, baik desentralisasi anggaran dan Otonomi daerah yang khusus.

     Keadaan ini harus menjadi dasar tolok ukur penilaian keberhasilan seseorang yang memimpin DKI Jakarta. Dimana Jakarta juga merupakan tempat berkumpulnya para Diplomat Asing dari berbagai negara sahabat. Juga Jakarta sebagai pusat bisnis Nasional dan Internasional. Jadi perhatian seorang Gubernur DKI bukan sebatas lokal wisdom saja, namun menjadi perhatian Kondisi Pembangunan berskala Internasional.

     Jakarta memang ssntra setiap kajian dan penelitian dari berbagai sumber, dimana Jakarta merupakan sesuatau yang kadang Absurd, Mutlak dan Ghaib, ini penilaian subyektif saya, karena Jakarta sejak penataan oleh Bang Ali Sadikin memang berpotensi konflik sangat tajam. berbagai kepentingan Pusat dan Daerah saling tumpang tindih.

     Dari semua data yang saya sajikan semoga Pilkada DKI kali ini merupakan titik awal peradaban Jakarta dimulai dengan cara yang santun, tegas dan berani. Bukan hanya manis dalam menjual visi misi layaknya seorang pedagang, namun harus punya integritas dan prioritas pembangunan terhadap manusia Jakarta itu sendiri.

    Jakarta jangan hanya dilihat dari macet dan Banjir, namun semua aspek perlu penanganan serius, baik kesiapan Infrastruktur, serta sektor mikro dan makro ekonomi perlu strategi baru. Untuk itu kepada warga Jakarta hendaknya bijak menilai para kandidat, buat mereka takluk pada kemauan rakyat jangan sebaliknya.

    Tunjukkan pada khalayak bahwa warga Jakarta memang cerdas, jangan dijadikan kambing hitam pembodohan lagi, saatnya Rakyat yang mempunyai otoritas, bukan para kandidat itu. Mereka hanya numpang di pilih, tetapi pemilik suara adalah rakyat dan warga Jakarta.

     Wahai para Penguasa, sejatinya Rakyat lah Penguasa, bukan kalian.... Saatnya kalian menyembah kami, bukan sebaliknya. Jadikan Kami Subyek yang setara, bukan Obyek penindasan dan jargon-jargon. Kemiskinan kami tak pantas kau jual belikan, Kemiskinan dan Kebodohan kami adalah tanggung jawab kalian.

    Kami akan memilih kejujuran dan keberpihakan pada kami yang hina ini, bukan pada janji manis dan jargon manipulatif. Angkat kami ke derajat manusia yang beradab. Tumbuhkan kami sebagai manusia beriman, beradab dan berprestasi, sehingga Akhlak Kami tetap suci dan tidak dikorupsi.

    Jakarta...ooooh Jakarta.... Ibukota Negara yang terus berproses, semoga tertata rapih dan indah. Insya Allah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar