Laman

Kamis, 16 Agustus 2012

Antasari Azhar ''mengarang'' SBY Menerangkan

     Minggu kemarin tanpa basa-basi Metro TV menyiarkan sebuah rekaman video Pernyataan Antasari Azhar (Mantan Ketua KPK) terpidana kasus pembunuhan didalam 'bui' tahanan, dalam rekaman yang kualitasnya tak bagus itu Metro TV dengan yakin menjelaskan ada rapat 'khusus' SBY dan para menteri dan dirinya (Ketua KPK) saat itu mengenai Bail Out Century, sontak semua kalangan terutama SBY Hater's serentak tanpa komando saling menuding bahwa "Testimoni" Antasari Azhar adalah  bukti baru konspirasi Mega Korupsi bangsa ini.
     Selama sepekan itu, sejumlah media On-Line, jejaring sosial, media massa juga TV berlomba menafsirkan sendiri, ada apa gerangan dengan rapat "khusus" itu. Masyarakat yang memang sudah geram dengan sejumlah kasus korupsi yang terjadi kembali menjadi gundah, bahkan kembali mencaci sang Presiden, dan kembali untuk yang kesekian kalinya SBY menjadi bulan-bulanan masyarakatnya.
     Yang tak kalah garangnya para anggota DPR yang memang sejak awal mula kasus ini bergulir ( red : Century Gate ) mereka sangat berantusias mengopinikan sedemikian rupa, bahkan sejumlah mantan Timwas Pokja Century yg dikenal dengan nama Tim Sembilan DPR menuangkan semua opininya dalam sebuah buku, mulai dari Bambang Soesatyo, Fachrihamzah, Benny K Harman dll.
     Para wakil rakyat itu sudah mengagendakan akan memanggil Antasari Azhar terkait testimoninya itu, mereka beranggapan bahwa testimoni ini merupakan pintu gerbang masuk bagi skandal mega korupsi bank century (ini versi anggota dewan).
     Pihak Istana yang diwakili Andi Arief langsung membantah, bahwa testimoni Antasari Azhar itu adalah bohong belaka, juga Wakil Menteri HUkum dan HAM Denny Indrayana, bahkan menyebut Antasari Azhar kemungkinan lupa, dan menyayangkan bahwa pada saat ini ummat Islam Indonesia sedang melakukan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan, sementara Antasari seolah sedang melakukan pembohongan publik dengan mengeluarkan sebuah testimoni.
     Publik juga media menilai kalangan Pemerintah dan Istana sedang panik akan adanya Testimoni Antasari Azhar tersebut, Namun Menko perekonomian Indonesia Hatta Rajasa menerangkan bahwa benar ada pertemuan itu, namun tak membahas secara teknis ttg Bail Out Century, bahkan kata Hatta R, Presiden dan anggota yang hadir tak menyebut secara spesifik nama sebuah Bank.
     Gunjingan di publik ini semakin melebar, bahkan ada kalangan yang menginginkan KPK agar ambil alih bukti testimoni Antasari Azhar tsb sebagai bukti awal ungkap kasus Bank Century ini. Dan masyarakat kembali terpengaruh oleh semua opini yang memabukkan ini. Saya pun yang sejak awal ikuti berita dan informasi Bail Out century ini tergerak untuk ikut membahasnya sebagai warga negara yang memandang perlu keterlibatan rakyat dalm memandang sebuah kebenaran. Artinya Info kebenaran yang saya dapat harus diungkapkan.
     Tak pelak lagi keinginan saya itu seolah didengar sang Presiden, SBY semalam tanggal 15 Agustus 2012 pukul 20.30 WIB bertempat di Istana Merdeka berniat ingin meluruskan sejarah dan menerangkan apa yang sebenarnya terjadi, karena khawatir gunjingan yang menyesatkan ini akan dipakai para lawan politik dan para Hater's untuk kepentingan mereka semata.
     Tepat waktu yang dijanjikan SBY dengan mantap jelaskan : Pada tanggal 09 Oktober 2008 mengadakan rapat internal bidang Polhukam dan ekonomi yang dihadiri oleh : Ketua KPK Antasari Azhar, Ketua BPK Anwar Nasution, Ketua BPKP Didi Widayadi, Kapolri Bambang Hendarso Danuri, Menkopolkam Widodo AS, Mensesneg Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, Menko Perekonomian ad interim Sri Mulyani Indrawati dan Meneg BUMN Sofyan Djalil. SBY jelaskan bahwa rapat dimulai dengan terlebih dahulu beliau memaparkan keadaan ekonomi Indonesia saat itu, kemudian keadaan ekonomi global yang mungkin berimbas pada keadaan ekonomi Indonesia. SBY jelaskan bahwa rapat itu adalah mengkoordinasikan antisipasi terhadap dampak kemungkinan krisis ekonomi dunia yang sudah beliau paparkan. Maka setelah itu beliau mempersilahkan para Auditor dan ketua KPK menanggapi dan menjelaskannya. Para menteri yang hadir tidak ikut berbicara.
     SBY pun menjelaskan bahwa didalam rapat itu tak ada yang menyebutkan secara spesifik ttg Bail Out dan tak ada yang menyebutkan tentang sebuah nama Bank. Jadi SBY menerangkan sekaligus membantah berbagai rumor, opini, spekulasi bahkan caci maki terhadap dirinya sebagai kepala Negara.Dan kebetulan malam itu saya ikuti dari kedua Televisi yaitu TV One dan Metro TV yang menampilkan narasumber yang memang kontra dengan pemerintah dan SBY.
     Pidato yang berlangsung selama kurang lebih 15 menit itu, akhirnya menyesakkan para SBY hater's dan orang2 yang mengagendakan SBY tumbang. Bagaimana tidak penjelasan yang disertai buku yang memuat semua jalannya rapat pada tanggal 09 Oktober 2012 itu juga dibagikan gratis kepada para awak media bahwa kebenaran harus selalu diungkapkan walau itu pahit bagi yang tak ingin mendengarnya.
     Ada pesan penting yang dikemukakan SBY ini bahwa melakukan Politik itu perlu namun harus dengan cara yang patut, dan Jangan sekali-kali mempermainkan kebenaran. Ini bagi saya adalah pesan yang mesti kita sampaikan kepada para khalayak masyarakat kita, bahwa Politik itu bisa membutakan kita dan bisa membelalakan mata kita tergantung kita yang menggunakannya untuk tujuan tertentu.
     Ada pesan bijak dan arif dari seorang SBY yang seolah mengatakan kepada para SBY Hater's : Gunakanlah Politik itu untuk tujuan yang baik dan santun, agar negeri ini terhindar dari fakta yang sengaja dikubur untuk menutupi kebenaran yang hakiki.
     Semoga Indonesia semakin dewasa, semakin berbudaya dan tidak lakukan hal-hal yang mencederai demokrasi itu sendiri. Bravo Indonesia... Bravo Politik Cerdas dan Santun... Merdeka..!

        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar